WE ARE PRUDENTIAL

WE ARE PRUDENTIAL

Senin, 14 Juni 2010

Mengapa Harus Memiliki Asuransi, Bukankah Tuhan Sudah Menjamin Hidup Kita?

Banyak pemuka agama yang mengatakan bahwa Tuhan akan menjamin hidup kita, sehingga kita tidak perlu khawatir mengenai hidup kita. Namun bukan berarti kita sebagai makhuk yang diberikan akal hanya berdiam diri saja tanpa melakukan ikhtiar. Terus terang saya bukan ahli agama, jadi saya menuliskan artikel ini hanya merupakan sharing saja. Menurut hemat saya, benar bahwa Tuhan akan menjamin hidup kita, dan menyediakan segalanya untuk kita. Tapi tidak berarti bahwa Tuhan menyediakan makanan, pakaian, dan tempat tinggal atau keperluan kita begitu saja, bukan? Kita mesti harus melakukan suatu usaha. untuk mendapatkannya. Benar adanya bahwa seekor burung tidak menanam, tetapi bisa makan. Namun bukankah burung tetap harus terbang kesana kemari mencari biji-bijian yang ditanam petani atau disediakan oleh alam? Jadi kesimpulannya Ikhtiar atau berusaha adalah suatu hal yang wajib kita lakukan.

Karena konsep ikhtiar itulah maka asuransi ada, sehingga dengan adanya asuransi maka kebutuhan akan biaya biaya pendidikan, pensiun, ibadah haji atau biaya kesehatan senantiasa akan tersedia. Tujuan dari asuransi salah satunya adalah melindungi Nilai Ekonomis seseorang, sehingga apa bila terjadi sebuah resiko atas orang tersebut, maka keluarga yg ditinggalkan (istri, anak, keluarga) tidak akan terganggu kondisi finansialnya). Disamping itu, tujuan asuransi adalah memberikan GARANSI tersedianya Dana Pendidikan atau Dana Pensiun kelak.

Jadi dengan memiliki Asuransi, berarti kita peduli pada keluarga kita. Peduli akan masa depan buah hati kita. Dan satu hal yang pasti bahwa Asuransi boleh dikatakan justru dimaksudkan untuk menjamin mereka yang hidup, agar kualitas hidup mereka tidak turun apalagi hancur karena orang tempat mereka bergantung harus pindah dunia.

Kalau anda mengasuransikan diri anda, bukan berarti anda dan perusahaan asuransi tengah membisniskan kematian anda. Sama sekali bukan. Sikap yang mesti diambil justru bahwa anda dan perusahaan asuransi tengah menandatangani kesepakatan bahwa para ahli waris anda (keluarga yang Anda cintai) tetap akan hidup sejahtera kalau suatu saat anda pindah dunia. Dan memang itulah kenyataannya.

Dalam asuransi yang sebenarnya mempunyai kepentingan ekonomi adalah para ahli waris anda, yakni istri dan anak-anak. Mengapa? Sebab bagi mereka, Andalah satu-satunya sumber ekonomi untuk hidup mereka. Kalau suatu saat anda meninggal atau sakit kritis pada saat mereka belum memiliki sumber penghasilan sendiri, apa yang akan terjadi dengan mereka? Berapa asset yang anda wariskan kepada mereka? Cukupkah untuk biaya hidup, termasuk biaya pendidikan mereka? Ingat Anak-anak Anda adalah generasi penerus Anda.

Asuransi merupakan wujud Ikhtiar kita sebagai makhluk yang beriman dan sebenarnya yang menjadi poin utama dari tujuan memiliki Asuransi adalah kualitas kesejahteraan para ahli waris itu (anak dan istri Anda). Asuransi justru dimaksudkan agar, kalau anda mengalami suatu resiko seperti sakit kritis atau pindah dunia, mereka tetap bisa hidup normal seperti ketika anda masih hidup. Mereka bisa hidup, bisa sekolah, tanpa harus menjual rumah tempat mereka tinggal.

Jadi, Asuransi itu penting , dibutuhkan oleh siapa saja dan kapan saja, karena apa yang terjadi hari ini, besok, atau lusa, kita tidak dapat mengetahuinya. Lindungi segera diri Anda, keluarga Anda dengan perusahaan asuransi yang memang benar-benar terpercaya dan Agen yang anda percayai.

Orang-orang terhormat yang membeli asuransi dari adalah orang yang berjiwa luhur, berjiwa besar, baik dan bertanggung jawab kepada diri sendiri dan keluarganya. Karena itulah saya disini bersama Anda untuk memberitahukan produk yang bisa bekerja untuk Anda.

sumber : http://ekonomi.kompasiana.com

ASURANSI PRUDENTIAL INDONESIA

Ada satu hal yang selalu dihadapi oleh setiap insan di dunia ini, yaitu risiko. Risiko selalu ada karena ketidaktahuan kita atas kondisi yang akan terjadi di kemudian hari. Karena sifatnya yang demikian, maka akan membuat setiap pilihan menjadi dua sisi yang berjalan bersamaan dan beriringan, yaitu sisi risiko dan sisi keuntungan. Sebagai contoh, apabila kita memutuskan untuk menggunakan mobil, maka kita akan terhindar dari risiko kehujanan dan kepanasan. Tetapi kita akan bertemu dengan risiko kecelakaan dan kerusakan mobil. Contoh lain, apabila kita memutuskan untuk bekerja keras, maka kita kemungkinan akan diuntungkan dengan mendapatkan uang lebih banyak, tetapi kita dihadapkan pada risiko terkena penyakit karena kurang menjaga kondisi tubuh. Pertanyaannya, apakah risiko dapat dikurangi?

Konsep asuransi datang atas kebutuhan tersebut, di mana setiap manusia membutuhkan ketenangan dalam hidupnya. Dan umumnya, manusia merasakan ketenangan tersebut ketika menyadari bahwa mereka sedang berada pada jalur yang mengandung sedikit atau minim risiko. Dan bisnis asuransi ada untuk menjembatani hal tersebut, di mana seseorang dapat mengalihkan risiko yang dihadapinyake perusahaan asuransi. Untuk mendapatkan pertanggungan atas risiko yang dihadapinya tersebut, seseorang harus membayar sejumlah premi kepada perusahaan asuransi yang mana besarannya tergantung kepada besar kecilnya risiko yang dialihkan kepada penanggung (perusahaan asuransi).

Definisi asuransi secara umum adalah perjanjian di mana penanggung membuat ikatan dengan tertanggung dengan menerima sejumlah premi untuk memberikan suatu penggantian kepada tertanggung atas suatu risiko kerugian, kerusakan, atau kehilangan yang mungkin akan dialami akibat peristiwa yang tidak terduga.

Dengan mengambil produk asuransi, maka seseorang akan menjadi lebih tenang dalam melakukan aktivitasnya. Seseorang tidak perlu memikirkan risiko-risiko yang mungkin timbul akibat suatu kejadian, karena sebagian dari risikonya tersebut telah dialihkan ke perusahaan asuransi.

Dalam artikel ini hanya akan dibahas lebih lanjut mengenai asuransi yang berkaitan dengan manusia itu sendiri seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan asuransi unit link.

ASURANSI JIWA

Asuransi jiwa merupakan produk asuransi tertua di Indonesia. Asuransi jenis ini akan memberikan sejumlah santunan uang pertanggungan kepada ahli waris yang ditinggalkan jika nasabah atau tertanggung mennggal dunia baik itu karena penyakit maupun kecelakaan. Asuransi ini wajib dimiliki oleh seseorang pada masa produktifnya dan telah berkeluarga. Sehingga apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, maka almarhum akan meninggalkan dan mewariskan juga sejumlah uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tanga atau menjalankan tetap menjalankan rencana anggota keluarga yang ditinggalkan, khususnya anak-anaknya.

Asuransi jiwa terdiri dari bermacam-macam produk dan tambahannya (riders). Umumnya asuransi jiwa terbagi atas 2 macam, yaitu asuransi jiwa term life dan asuransi jiwa whole life.

Asuransi jenis term life memastikan pemegang polis dilindungi dalam jangka waktu tertentu, misalnya 10 sampai 30 tahun. Contoh : Bapak A membeli asuransi jenis term life yang berjangka waktu 20 tahun pada usia 29 tahun. Yang bersangkutan akan dilindungi oleh asuransi sampai usianya 49 tahun. Jika bapak A meninggal dalam jangka waktu 20 tahun sejak dia mengambil polis asuransi, maka santunan jiwa akan diberikan kepada ahli warisnya. Sebaliknya jika bapak A meninggal pada saat usianya sudah melewati 49 tahun (melebihi masa 20 tahun sejak polis asuransi diambil), maka yang bersangkutan tidak akan mendapatkan santunan jiwa apa pun.

Asuransi jenis whole life (seumur hidup) melindungi pemegang polis sampai yang bersangkutan meninggal, tidak terikat pada usia berapa meninggalnya.

Selama premi asuransi tetap dibayar, polis asuransi akan senantiasa memberikan perlindungan. Hal ini menyebabkan asuransi jenis whole life lebih diminati oleh masyarakat terutama juga dalam mengasuransikan anak-anaknya berhubung nilai premi saat usia masih muda cukup murah dan nilai ini tetap sama semasa hidup anak tersebut sampai usianya dewasa.

Asuransi jenis term life yang mempunyai jangka waktu tertentu, menawarkan premi yang lebih murah beberapa kali lipat dibandingkan asuransi jenis whole life.

ASURANSI KESEHATAN

Asuransi kesehatan diperuntukkan atas pengalihan risiko biaya rumah sakit, biaya pemeriksaan, dan pengobatan jika seorang tertanggung mengalami penyakit tertentu.

Asuransi ini dirasakan perlu apabila seseorang mengharapkan standar tertentu atas fasilitas perawatan kesehatan yang mungkin akan diperlukan di kemudian hari. Saat ini telah banyak perusahaan yang memberikan fasilitas asuransi kesehatan bagi para karyawannya.

ASURANSI UNIT LINK

Produk asuransi ini merupakan produk asuransi yang merupakan kombinasi antara berbagai produk dari asuransi jiwa dan kesehatan dengan fitur-fitur investasi dalam satu paket. Paling tidak ada 3 (tiga) kelebihan asuransi unit link bila dibandingkan dengan jenis asuransi yang lain, yaitu pililhan investasi yang beragam, kombinasi asuransi dan investasi yang yang menarik dalam satu paket, dan tingkat fleksibilitasnya yang tinggi.

Dalam unit link nasabah diberikan kebebasan dalam memilih jenis investasinya. Apakah nasabah lebih suka pada jenis investasi yang memiliki risiko tinggi, sedang atau rendah. Selain itu nasabah juga diberi kebebasan untuk merubah alokasi dananya di masa yang akan datang.

Minggu, 06 Juni 2010

RBC PT. Prudential Life Assurance 420%


RBC (Risk Based Capital) adalah perbandingan antara tingkat solvabilitas dengan batas solvabilitas minimum yang ditetapkan departemen keuangan.

Batas minimum RBC yang ditanetapkan departemen keuangan adalah 120%. Dan tahun ini PT. prudential Life Assurance memiliki RBC yang jauh melebihi batas minimum yaitu sebesar 420%.


Sabtu, 05 Juni 2010

Asuransi Syariah dalam Islam




http://www.natursejahtera.com/image-product/img20.gif

Pengertian Tadhamun (Asuransi Syariah)


Dunia Islam pada prinsipnya tidak mengenal asuransi seperti apa yang dijalankan oleh perusahaan asuransi konvensional di dunia Barat. Karena prinsip asuransi di dunia barat adalah profit oriented dan adanya konsep untung-untungan.[i] KUH Perdata pasal 1774 menyebutkan tentang perjanjian asuransi yaitu “Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan yang hasilnya mengenai untung ruginya, baik bagi semua pihak maupun bagi sementara pihak, bergantung kepada suatu perjanjian yang belum tentu”. Malah Subekti secara terang menyamakan kedudukan asuransi dengan perjudian dan pertaruhan, walaupun ada sebagian pakar yang membantah pendapat tersebut.

Dalam konsep Islam asuransi Islami bukan semata profit oriented, tetapi ia mengandung nilai social oriented, jadi perpaduan antara dua kepentingan inilah yang dibangun oleh asuransi syariah dalam menajalankan roda bisnisnya. Karena perbedaan orientasi dan filosofi inilah yang menyebabkan perusahaan asuransi Islami perlu hati-hati dan para pemilik dan pengurusnya mesti orang-orang yang memahami karakteristik ini agar jangan sampai prinsip Islam tidak digadaikan demi kepentingan sesaat.

Tadhamun, takaful, at-ta’min atau asuransi syariah, artinya menurut bahasa adalah saling menanggung, atau juga diartikan tanggungjawab sosial[ii] lebih jauh al-Fanjari membagi ta’min kepada tiga bagian ta’min at-taawuniy, ta’min al tijari, dan ta’min al-hukumiy.

Dari literatur yang ada prinsipnya saling menanggung dengan konsep Islami adalah sesuatu yang dibenarkan, seperti saling tanggung menanggung dalam bentuk sosial seperti zakat, infaq, sedekah, wakaf dll. Tanggung menanggung dalam hal-hal yang bersifat bisnis seperti yang dilakukan oleh berbagai perusahaan asuransi Islami atau saling tanggung menanggung dalam tangungjawab hukum seperti seseorang yang menjamin orang lain dalam membayar utangnya dll.

Kata-kata takaful sebenarnya mempunyai pengertian yang umum, karena kadangh-kadang artinya, di samping saling menanggung, saling menolong, ia juga punya arti mengasuh, memberi nafkah[iii] dan mendidik, perhatikan firman Allah dalam Ali Imran (3):44. “Sedang engkau tidak ada bersama-sama mereka, ketika mereka mencampakkan qalam masing-masing (untuk mengundi) siapakah di antara mereka yang akan memelihara Maryam”.

Takaful juga disinonimkan dengan taawun[iv] atau saling tolong menolong, dengan demikian arti daripada asuransi syariah itu semakin kaya tidak tertumpu kepada satu kata takaful saja. Perhatikan firman Allah dalam al-Maidah (5):2, artinya “Dan hendaklah kamu tolong-menolong untuk membuat kebajikan dan bertakwa dan janganlah kamu tolong menolong dalam dosa dan permusuhan”.

Pengertian-pengertian asuransi syariah di atas diperkaya lagi oleh pendapat para pakar perundangan Islam. Muhammad Abu Zahrah[v] menjelaskan bahwa setiap individu dari masyarakat berada dalam jaminan atau tanggungan masyarakat mereka, setiap pemerintah menjadi penjamin masyarakatnya dan membantu mereka dengan kebajikian. Abdullah Nasi Ulwan menjelaskan tentang taawun atau takaful[vi] ialah dimana masyarakat hidup saling menjamin atau tolong menolong diantara sesama mereka, hal ini didorong oleh perasaan hati yang ikhlas karena naluri keimanan dalam rangka mewujudkan kehidupan masyarakat yang damai dan sejahtera.

Islam mengartikan takaful atau asuransi syariah dalam bentuk yang lebih luas, baik antara individu, keluarga, jamaah, kelompok-kelompok masyarakat dari generasi kepada generasi berikutnya hal ini diuraikan dengan panjang lebar oleh Sayid Qutb dalam buku al-Adalah Ijtimaiyah fi al- Islam (1974). Bukan saja takaful ini diartikan saling tolong menolong dalam bentuk material, bahkan melebihi dari itu, pengertiannya menjangkau kepada hal-hal yang bersifat moral agar tercapai suatu kehidupan yang sejaahtera baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Walaupun pengertian asuransi syariah atau tadhamun Islami telah diaplikasikan dalam bentuk taawuniy tijari, atau saling tolong menolong secara sukarela yang diiringi dengan konsep-konsep bisnis, namun ruh keikhlasan dan sikap saling membantu dengan jalan keikhlasan tidak boleh dihilangkan, karena disitulah ruhnya asuransi syariah. Jadi dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa asuransi syariah itu karakteristiknya sangat berbeda dengan asuransi konvensional. Dalam asuransi konvensional para praktisi berusaha menimbulkan insurance minded di kalangan masyarakat, sedangkan dalam asuransi syariah yang perlu ditimbulkan dari masyarakat adalah perasaan taawun dan isti’mar minded.

sumber: http://msi-uii.net

Mengapa Ikut Asuransi?

http://www.prufunds.com.sg/Image_Repository/Content_Images/retirement%20nest.jpg

Jika Anda ikut asuransi, Anda harus membayar premi asuransi setiap bulannya. Ini terlihat seperti uang hilang. Namun jika suatu saat terjadi sesuatu terhadap kesehatan Anda, maka biaya pengobatan Anda akan ditanggung.

Jika Anda tidak ikut asuransi, berarti pengeluaran Anda tiap bulan berkurang. Jika suatu waktu Anda terkena penyakit parah (yang menghabiskan biaya puluhan bahkan ratusan juta rupiah), maka biaya pengobatan Anda tanggung sendiri.

Nah, mengapa sebaiknya Anda mengikuti asuransi?

Karena premi yang Anda bayarkan tiap bulan sebenarnya bukan uang hilang. Melainkan, premi tersebut merupakan expense yang memang harus dikeluarkan setiap bulannya. Konsep seperti ini sudah sangat umum di negara luar seperti Amerika dan negara-negara maju di Eropa. Itulah sebabnya kesehatan penduduknya terjamin.

Sedangkan kita di Indonesia? Mayoritas penduduk masih menganggap asuransi sebagai hal yang “tidak perlu”. Akibatnya, begitu terjadi suatu musibah, keluarga akan kelabakan mencari dana. Hutang sana-sini, jual ini-itu. Hal seperti ini tidak akan terjadi jika mengikuti asuransi, karena perusahaan asuransi yang akan membayar, bukan Anda.

Pikiran tenang, kesehatan terjamin, hidup lebih bahagia.

sumber: www.asuransikesehatan.org